fbpx

Jakarta – Daerah Laut Arafura dan Timor (Arafura and Timor Seas/ATS) memiliki peran penting dari segi ekologi dan ekonomi sehingga perlu usaha pelestarian dengan pembangunan berkelanjutan, kata Kepala Pusat Riset Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Yayan Hikmayani.

“ATS memainkan peran ekologi dan ekonomi pada skala regional karena wilayah tersebut sangat kaya akan sumber daya laut biotik dan abiotik, ATS juga memiliki habitat laut dangkal dan dalam yang lengkap,” kata Yayan dalam diskusi virrtual tentang rencana jejaring kawasan konservasi regional perairan Arafura dan Timor, dipantau dari Jakarta, Rabu.

Kawasan ATS, tegas Yayan, juga merupakan jalur migrasi penting bagi paus, lumba-lumba dan penyu laut.

Selain itu, kawasan tersebut juga memiliki peran penting dalam sosial ekonomi karena menjadi lokasi penangkapan ikan, destinasi wisata bahari dan lokasi adat bagi masyarakat sekitar.

Menurut dia, dalam studi terbaru memperkirakan nilai ekonomi sumber daya pesisir di perairan Arafura dan Timor mencapai sekitar 7,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp105 triliun.

“Namun, berkali-kali disampaikan tekanan antropogenik sangat mengancam sumber daya laut di kawasan ATS ini karena mulai dari pengambilan hasil laut yang tidak ramah lingkungan atau tangkapan sampingan perikanan ke bukan target spesies yang jadi korban, penangkapan ikan ilegal dan perubahan iklim,” kata Yayan.

Baca lebih jauh di sini

SEARCH